Minggu, 10 Februari 2013

Foto Kenangan

Foto kenangan
teman-teman hampal sewaktu mendaki gunung merbabu,


LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI DARI BPPTK


LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 28 JANUARI - 3 FEBRUARI2013
 Pada minggu ini cuaca di sekitar puncak G. Merapi dominan mendung dan berkabut pada siang, sore dan malam hari. Cuaca cerah terjadi pada pagi hari teramati hanya sesekali saja (Gambar 1). Angin bertiup dominan ke arah Barat. Suhu udara berkisar 16-29 0C. Asap solfatara berwarna putih tipis hingga tebal dominan tebal, bertekanan lemah, dengan posisi condong ke Barat. Tinggi asap maksimum 450 m, terjadi pada tanggal 3 Februari 2013 pukul 05:50 WIB teramati dari Pos Kaliurang.
 Gambar 1.  Cuaca cerah disekitar G. Merapi terjadi pada tanggal 30 Januari 2013 diambil dari Deles

   Pada minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat adanya gempa Guguran sebanyak 29 kali, MP 19 kali dan Tektonik 16 kali. Berdasarkan intensitas kegempaan, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan dalam batas normal. Gambar 2 menunjukkan statistik kegempaan selama Februari 2011 hingga Februari 2013.
 
 Gambar 2.  Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2011 – Februari 2013
 Data deformasi berdasarkan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babadan, Pos Kaliurang, dan Pos Selo (Gambar 3).
 

 
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo Bulan Juli 2011 –  Februari 2013
   Sedangkan data deformasi dengan pengukuran menggunakan tiltmeter ini juga belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan antara alat yang berada di daerah Plawangan (Gambar 4) dan Pasarbubar (Gambar 5)
Gambar 4. Hasil Pengukuran Tiltmeter Plawangan Mei 2011 – Februari 2013
 

Gambar 5. Hasil Pengukuran Tiltmeter stasiun Pasarbubar Mei 2011 – Februari 2013
 
  
   Data curah hujan di sekitar Pos Pengamatan G. Merapi (Pos Kaliurang, Pos Ngepos, Pos Babadan, Pos Jrakah dan Pos Selo), menunjukkan curah hujan tertinggi tercatat di Pos Ngepos dengan intensitas sebesar 67 mm/jam selama 65 menit pada tanggal 28 Februari 2013. Gambar 6 menunjukkan curah hujan yang terjadi di setiap Pos G. Merapi. 

Gambar 6. Curah  hujan di setiap pos pengamatan  pada bulan Januari 2011 – Februari  2013


Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
III. SARAN
  1. Mengingat curah hujan masih tinggi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar..
  2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

  3. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Senin, 21 Januari 2013

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 7 - 13 JANUARI 2013
  Hasil pengamatan visual pada minggu ini, cuaca cerah di sekitar puncak G. Merapi pada waktu pagi hari, sedangkan siang, sore dan malam hari dominan mendung dan berkabut. Angin bertiup dominan ke arah Timur, sesekali bertiup ke Utara dan Tenggara. Suhu udara berkisar 15-30 0C. Asap solfatara berwarna putih tebal, bertekanan lemah, dengan posisi codong ke arah Timur. Tinggi asap maksimum 50 m, terjadi pada tanggal 13 Januari  2013 pukul 06:30 WIB teramati dari Pos Kaliurang.  
 
    Berdasarkan dari data stasiun seismik di G. Merapi tercatat adanya gempa Guguran sebanyak 8 kali, MP 7 kali, Tektonik 3 kali, VB 3 Kali. Berdasarkan intensitas kejadian, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan dalam keadaan normal. Gambar 1 menunjukkan statistik kegempaan selama Januari 2011 hingga Januari 2013.
 
 
 Gambar 1.  Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2011 – Januari 2013
 
  Data deformasi berdasarkan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babada n, Pos Kaliurang, dan Pos Selo (Gambar 2).
 
 
 
Gambar 2. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo Bulan Juli 2011 –  Januari 2013
 
   Data deformasi berdasarkan tiltmeter pada minggu ini juga belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan  yang signifikan antara alat yang berada di daerah Plawangan (Gambar 3) .
 
 
 

Gambar 3. Hasil Pengukuran Tiltmeter Plawangan Mei 2011 – Januari 2013
 
     Berdasarkan data curah hujan di sekitar Pos Pengamatan G. Merapi (Pos Kaliurang, Pos Ngepos, Pos Babadan, Pos Jrakah dan Pos Selo), pada minggu ini curah hujan tertinggi tercatat di Pos Ngepos dengan intensitas curah hujan sebesar 63 mm/jam selama 60 menit, tercatat di Pos Ngepos pada tanggal 13 Januari 2013. Gambar 4 menunjukkan curah hujan yang terjadi di setiap Pos G. Merapi.

 
Gambar 4. Curah  hujan disetiap pos pengamatan  pada bulan Januari 2011 – Januari 2013
 
 
 
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
 
III. SARAN
 
  1. Mengingat minggu ini sudah memasuki musim hujan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
  2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

  3. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

©2012

Selasa, 01 Januari 2013

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 17 - 25 DESEMBER 2012
   Hasil pengamatan visual pada minggu ini teramati cuaca cerah di sekitar puncak G. Merapi pada waktu pagi hari, sedangkan siang, sore dan malam hari mendung, berkabut dan sesekali hujan. Angin bertiup dominan ke arah Barat. Suhu udara berkisar 16-28 0C. Asap solfatara berwarna putih tipis hingga tebal dominan tebal, bertekanan lemah, dengan posisi codong ke arah Barat. Tinggi asap maksimum 600 m, terjadi pada tanggal 17 Desember  2012 pukul 06:10 WIB teramati dari Pos Kaliurang.
   Berdasarkan survey Puncak G. Merapi pada tanggal 19 Desember 2012, celah di sektor barat laut (Gambar 1) masih mengalami alterasi yang cukup tinggi dan suhu yang sempat terukur menunjukkan angka 555,3 °C.
 
 
Gambar 1. Celah di sektor  Barat Laut kawah 2012 menunjukkan suhu sebesar 555,3 °C.
 
 
   Berdasarkan dari data stasiun seismik di G. Merapi tercatat adanya gempa Guguran 52 kali, MP 21 kali, VB 1 kali, Tektonik 6 kali dan LHF 1 kali. Berdasarkan intensitas kejadian, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan dalam keadaan normal.      
 
 
 Gambar 2. Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2011 – Desember 2012
 
   Data deformasi berdasarkan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babadan, Pos Kaliurang, dan Pos Selo (Gambar 3)
 
 
 
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo bulan Juli 2011 – Desember 2012
 
   Sedangkan data deformasi dengan pengukuran menggunakan tiltmeter pada minggu ini juga belum menunjukkan adanya perubahan slope/kemiringan  yang signifikan antara alat yang berada di daerah Pasar Bubar (Gambar 4)
 
 
Gambar 4. Hasil Pengukuran Tiltmeter Pasar Bubar Oktober 2011 – November  2012
 
 
    Berdasarkan data curah hujan di sekitar Pos Pengamatan G. Merapi (Pos Kaliurang, Pos Ngepos, Pos Babadan, Pos Jrakah dan Pos Selo), pada minggu ini curah hujan tertinggi tercatat di Pos Kaliurang dengan intensitas curah hujan sebesar 75 mm/jam selama 20 menit, tercatat di Pos Kali Urang. Hujan juga dilaporkan terjadi di puncak G. Merapi hingga menimbulkan penambahan aliran, gambar 5 menunjukkan curah hujan di setiap pengamatan.
     Pada tanggal 25 Desember 2012 dilaporkan oleh Pos Babadan terjadi Banjir K. Apu, Senowo dan Trising pukul 14:30 WIB setelah terjadi hujan di lereng G. Merapi,  ketinggian banjir di ketiga sungai ini rata-rata 50 cm dengan lebar 7 m. Hal ini diperkuat dengan data seismik stasiun Klatakan terjadi hujan hingga seismik mengalami over scale durasi 96 menit jumlah curah hijan 76 mm.
Ditanggal yang sama Pos Ngepos  melaporkan telah terjadi penambahan volume air dari pukul 14:43-19:45 WIB di K. Putih, namun tidak sampai melimpas. Gambar 6 menunjukkan kejadian lahar hujan yang terjadi di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi pada tanggal 25 Desember 2012.
 
 
Gambar 5. Curah  hujan di setiap pos pengamatan  pada bulan Januari 2011 – Desember  2012
 
 
 Gambar 6.  Kejadian Lahar hujan  di Kali Putih, K. Bebeng, K. Lamat dab K. Senowo  yang terpantau CCTV-BPPTK pada tanggal 25 Desember 2012.
 
 
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
 
III. SARAN
 
  1. Mengingat minggu ini sudah memasuki musim hujan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
  2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

  3. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

©2012

Selasa, 25 Desember 2012

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 10 - 16 DESEMBER 2012

   Pada minggu ini G. Merapi diamati dari semua Pos Pengamatan G. Merapi dominan di sektor barat yaitu Pos Babadan. Cuaca cerah dominan terjadi pada pagi hari menjelang siang sedangkan cuaca berkabut terjadi pada sore hari. Asap solfatara dominan teramati berwarna putih tebal bertekanan lemah, tinggi asap maksimum 200 m terjadi pada tanggal 12 Desember 2012 jam 06:30 WIB dari Pos Ngepos. Pengamatan visual di Klatakan teramati endapan material berupa blok-blok batuan yang mengarah masuk ke hulu K. Senowo 1,  K. Trising dan K. Apu dengan jarak luncur < 1 Km dari puncak (Gambar 1).
 
 
  Gambar 1. Foto puncak G. Merapi dari Klatakan, tanggal 16 Desember 2012
 
 
   Stasiun seismik di G. Merapi mencatat adanya gempa Guguran 38 kali, Multi Phase (MP) 24 kali, Vulkanik Dangkal (VB) 2 kali dan Tektonik 8 kali. Gempa VB terjadi pada tangga 11 dan 16 Desember 2012. Kegempaan di G. Merapi masih dalam keadaan normal. Gambar 2 menunjukkan statistik kegempaan selama Januari 2011 hingga Desember 2012.      
 
 
 
 Gambar 2. Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2011 – Desember 2012
 
   Data deformasi berdasarkan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babadan, Pos Kaliurang, dan Pos Selo (Gambar 3).
 
 
 
 
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo bulan Juli 2011 – Desember 2012
 
 
   Pada minggu ke 2 di bulan Desember ini, kejadian hujan di sekitar Pos Pengamatan G. Merapi terjadi hampir setiap hari, dengan jumlah total kejadian hujan 30 kali dan jumlah total durasi hujan 2877 menit. Intensitas curah hujan tercatat sebesar 38 mm/jam selama 95 menit terjadi pada tanggal 15 Desember 2012 di Pos Ngepos, aliran lahar di sungai yang berhulu di G. Merapi belum terjadi.
 
 
 
Gambar 4. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2010 – Desember  2012
 

 
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
 
III. SARAN
 
  1. Mengingat minggu ini sudah memasuki musim hujan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
  2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

  3. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

©2012
                  Hampal adalah sekumpulan / himpunan anak-anak yang berasal dari kota Kec. Muntilan, Kab, Magelang, yang mempunyai tujuan dan misi yang sama yaitu peduli akan lingkungan alam disekitar, dan juga peduli akan lingkungan sosial sekitar, hal ini yang menyebabkan bersatunya para anggota.
                   Dalam hal kepedulian terhadap lingkungan di buktikan dengan sering melakukan pendakian di beberapa gunung yang ada di jawa tengah antara lain gunung merapi, gunung, merbabu, gunung sumbing dan gunung sindoro, dalam pendakian itu sekalian mengadakan pembersihan sampah pada jalur pendakian. Selain itu dalam hal kepedulian terhadap lingkungan sosial adalah membantu masyarakat sekitar baik sewaktu terjadinya bencana maupun dalam situasi darurat apapun hal ini HAMPAL bekerja sama dengan Organisasi relawan GURUH MERAPI dalam hal komunikasi maupun gerakan sosial dilapangan. HAMPAL telah beberapa kali membantu masyarakat dalam penyediaan dan penyaluran bantuan logistik  maupun keperluan masyarakat yang terkena bencana Letusan gunung merapi dari para donatur yang berniat memberikan bantuan pada masyarakat pada tahun 2010 kemarin selain itu  sewaktu terjadi banjir lahar dingin gunung merapi juga memberikan berbagai bantuan dan penyaluran bantuan dari para donatur yang ditujukan kepada masyarakat yang terkena lahar dingin, dalam hal pencarian dana anggota HAMPAL yang saat ini tersebar di berbagai kota indonesia banyak memberikan bantuan berupa link untuk lancarnya pencarian dan penyaluran dana.
                    Itulah sekelumit tentang HAMPAL  yang saat ini masih aktif membantu dan memantau aktifitas gunung merapi.
 
  Dokumen Penyaluran bantuan untuk masyarakat yang terkenan dampak letusan gunung merapi Th 2010

Foto Kegiatan HAMPAL dalam Kepedulian Bidang Sosial